Terdapat berbagai jenis
enzim awet muda dalam sel. Salah satu
yang baru-baru ini ditemukan melibatkan protein kompleks berukuran besar dalam
sejumlah sel disebut proteasam. Fungsi
utama proteasam adalah mendegradasi protein yang tidak diperlukan atau rusak,
seperti mesin penghancur kertas, tetapi menggunakan reaksi kimia. Enzim yang melakukan reaksi ini disebut
protease. Yang menarik adalah protein
rusak dalam sel akan ditandai untuk mempermudah proses indentifikasinya dan
selanjutnya preteasom akan menangkap protein yang ditandai ini untuk
membusukkannya. Temuan ini dianggap
sangat berarti dibidang bioscience. Bahkan
tiga ilmuwan Amerika menerima hadiah Nobel Bidang Kimia pada tahun 204 untuk
penemuan tersebut.
Lisosom – Kantung Bunuh
Diri Sel-Sel Rusak.
Tubuh kita memiliki system
detoksifikasi atau penawaran racun yang disebut autofagi, yang merupakan system
pembuangan sampah berskala lebih besar dari pada proteasome. Autofagi bekerja sama dengan suatu struktur
yang dikenal sebagai lesosom, akan menangkap organel kecil, mitokondria rusak,
partikel makanan, dan produk limbah didalam sel-sel tubuh kita, dan melakukan
proses dekomposisi pembusukan
terhadapnya.
Dalam proses autofagi,
banyak bahan busuk dan molekul “sampah” rusak itu yang sesungguhnya dapat
didaur ulang disentesis menjadi protein yang dapat digunakan oleh tubuh. Lisosom ditemukan oleh ahli sitology Belgia
bernama Christian de Duve pada tahun 1960-an.
Fungsi autofagi dapat
diibaratkan sebuah tim khusus yang bekerja disebuah pabrik daur ulang yang
sangat besar. Para pekerja utama ditim
ini adalah lisosom dan enam puluh jenis enzim yang memiliki kekuatan adidaya. Saya menyebut enzim-enzim ini newzymes atau
enzim-enzim AWET MUDA.
Protein yang disebut
pendamping molekuler juga bekerj akeras dipabrik daur ulang ini. Protein pendamping ini sangat diperlukan
untuk detoksifikasi seluler. Sang
pendamping disebut menyimpan enzim tua dan tidak berguna lagi, demikian pula
protein rusak lainnya, dalam lisosom, suatu kantong suatu kantong pencerna,
untuk melakukan proses perbaikan dan selanjutnya digunakan kembali.
Anda dapat mengibaratkan pendamping ini
sebagai petugas pembersih yang memunguti sampah didalam sel-sel tubuh dan
kemudian menyimpannya diruang daur ulang lisosom, yaitu ditempat limbah ini
dicerna dan selanjutna dibuat rantai protein yang baru kembali.
Dengan demikian, proses
pembersihan sel-sel kita dilakukan dengan lancer melalui interaksi tiga system ini;
mesin penghancur didalam sel (enzim proteasome), pabrik daur ulang (autofagi),
dan tempat sampah intraseluler atau kantung pencerna (lisosom). Para ilmuwan juga menjuluki lisosom sebagai
kantung bunuh diri karena yang terjadi didalammnya adalah penghancuran sel
memalui aksi enzim sel itu sendiri.
Bagaimana tepatnya cara
pembersihan ini bekerja? Lisosom adalah organel sel yang mengandung enzim asam hydrolase
untuk memecah bahan-bahan libah dan kotoran-kotoran seluler. Lisosom dapat digambarkan sebagai “perut”
sel. Lisosom mencerna organel yang
berlebihan atau usang, partikel makanan, dan menelan virus atau bakteri. Membran disekitar sebuah lisosom memungkinkan
enzim-enzim pencernaan bekerja pada pH 4,5 sesuai dengan kebutuhannya.
Enzim-enzim tersebut
sangat diperlukan, jika seseorang kehabisan enzim maka meninggal dunia lah ia, jika
seseorang kekurangan enzim maka berbagai penyakit akan datang antara lain :
diabetes, darah tinggi, stroke, kanker, artinya kita perlu menjaga keberadaan enzim,
artinya kita sangat memerlukan enzim.
Artikel terkait tentang
produk-produk herbal pengaktif enzim, produk mineral terbaik dan juga produk terbaik untuk obat kanker, adalah : hydro c dan produk terbaik untuk hypertensi.
0 komentar:
Posting Komentar